Seputar Antariksa

The Mysteries of Outer Space

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

All About Black Hole!
White Hole
The Mysteries

Google Translate

Followers

Yahoo Messenger

Follow My Twitter

About Me

Thumbnail Recent Post

Black Hole

Black hole atau lubang hitam adalah sebuah fenomena alam di luar angkasa yang sangat aneh, banyak para ilmuwan pada mulanya tidak percaya kalau black hole benar-benar ada...

Wormhole

Pengunaan Wormhole sebagai mesin waktu...

White Hole

Pernahkah Anda mengira bahwa selain ada black hole ternyata ada juga white hole (lubang putih). White Hole adalah...

Misteri yang Belum Terpecahkan

Ada 10 misteri luar angkasa yang belum bisa dijelaskan secara ilmiah hingga detik ini...

Step by Step to Black Hole

Beberapa gambaran tentang Black hole

Bumi adalah salah satu planet di tata surya yang tidak pernah lepas dari “serangan” meteor. 

Meteor yang “berhasil” jatuh ke bumi disebut sebagai meteorit. 

Setidaknya, ada 3% dari seluruh meteorit tercatat telah jatuh menghantam bumi terlihat. 

Dua peristiwa terakhir, yaitu meledaknya meteor di langit Rusia dan Argentina merupakan contoh adanya “serangan” meteor tersebut yang berhasil direkam.
Beberapa kalangan berpendapat bahwa hantaman meteorit ke bumi terkait erat dengan salah satu surat di dalam Al-Quran, yaitu pada surat Al-Hadiid ayat 25. Pada ayat tersebut Allah SWT berfirman:

“Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (Al-Hadiid: 25).

“Al-Hadiid” sendiri berarti “besi”. Dalam ayat tersebut disebutkan وَأَنزَلْنَا (wa anzalna…). Sebagian besar Al-Quran yang memiliki terjemahan bahasa Indonesia mengartikan kata tersebut dengan “menciptakan”. 


Namun beberapa ada yang menafsirkan bahwa “anzalna” berarti “menurunkan”.
Hal ini terkait dengan kandungan meteorit yang terdiri dari logam. Maksudnya, salah satu asal-usul adanya logam di bumi adalah dari meteorit-meteorit yang jatuh ke bumi.
Menurut peneliti senior astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, meteor terdiri dari tiga jenis berdasarkan kandungannya. 

Ada yang mengandung logam, berupa batuan saja, dan campuran keduanya.
Logam dalam meteor sama seperti besi dan nikel. 

Adapun batuan terdiri dari jenis karbon dan silikat.

 “Secara ilmiah umumnya sama seperti di bumi,” kata dia, seperti dikutip dari situs Tempo, Selasa (4/5/2010).

Nah, kira-kira seperti apakah ilustrasi jatuhnya meteorit ke bumi dari waktu ke waktu? 


Adalah Carlo Zapponi mencoba menvisualisasikan jatuhnya meteorit ke bumi yang tercatat sejak tahun 861 hingga hari ini.

sumber : facebook 

Seperti yg kita tahu, ilmuwan skrg sepakat kalau alam semesta itu berasal dari sebuah fenomena yang dinamakan Big Bang. Awalnya Big Bang diusulkan karena Edwin Hubble mengamati kalau galaksi2 di alam semesta saling menjauhi, dan universe pada saat ini mengembang, jadi beliau mengambil kesimpulan kalau dulu, suatu saat, universe pasti sangat kecil.

Big Bang juga didukung oleh bukti yang bernama cosmic microwave background (CMB) radiation, yang mengukur radiasi dari photon (cahaya) pertama pada tahap awal terjadinya big bang. Dengan CMB ini, kita bisa melihat sebuah gambaran tentang alam semesta ketika umurnya masih tergolong "bayi".



Disini, ane akan jelaskan kronologis Big Bang menurut yang sudah diketahui ilmuwan sampai saat ini.

10 pangkat -18 detik setelah Big Bang

Sebuah bubble yang ukurannya lebih kecil dari bagian dari sebuah atom terbentuk.


inilah universe kita.

Ukurannya sungguh sangat kecil, dan suhunya sungguh sangat panas.

Didalam bubble ini, empat force utama alam semesta (gravitasi, electromagnet, strong nuclear force, dan weak nuclear force) masih bersatu dalam sebuah Force yang bernama "Superforce".

Gravitasi tiba-tiba terlepas dari Superforce ini.

Seiring mengembangnya bubble ini, ia di dorong oleh sebuah energy yang menyebabkan bubble ini mengembang secara cepat, lebih cepat dari kecepatan cahaya. (Teori Inflation : Oleh Alan Guth).

Inflation ini menyebabkan keseragaman suhu di semua wilayah universe, seperti yang direkam oleh WMAP Satellite.



Kurang dari 1 detik setelah Big Bang

Superforce terurai dan alam semesta sekarang punya 4 force utama.

Sekitar 3 menit setelah Big Bang

Suhu Universe sekarang adalah sekitar 1.000.000 derajat Fahrenheit. Pada saat ini, inti atom (atomic Nuclei) terbentuk.
Elemen Hidrogen terbentuk. Beberapa elemen hidrogen bereaksi membentuk Helium. (Teori ini diajukan oleh Gamov dan Alper.)


380.000 tahun setelah Big Bang

Photon pertama kali terbentuk. Masa kegelapan universe berakhir. Cahaya menerangi alam semesta. Radiasi yang direkam oleh Penzias dan Wilson (CMB Radiation) terbentuk pada saat ini.


1 Miliar tahun setelah Big Bang

Elemen yang lebih berat mulai terbentuk, seperti Nitrogen, Oxygen, dan Carbon (diajukan oleh Fred Hoyle).

9 Miliar tahun setelah Big Bang


Materi dan Gravitasi bersatu membentuk bintang yang banyak kita temukan sekarang. Tekanan menghasilkan panas di intinya, panas ini menyebabkan fusi thermonuklir. Sebuah bintang terbentuk.


Piringan berisi debu hasil ledakan tersebut akan memapat dan akhirnya membentuk planet-planet dan satelit-satelit.

Salah satu dari planet-planet ini suhunya mendingin dan memungkinkan senyawa air bisa terbentuk.

13,7 miliar tahun setelah Big Bang


Universe tampak seperti sekarang. Galaksi dan Kluster Galaksi memenuhi alam semesta.


Mungkinkah dunia paralel itu ada ? Mungkinkah anda bertemu dengan versi lain diri anda di dunia yang berbeda dengan dunia yang anda tempati sekarang ? Mungkin terkesan fiksi, namun perkembangan fisika kuantum yang mendobrak fisika klasik selama satu dekade terakhir berkata lain. Dunia paralel itu bisa saja ada . Kita bisa saja berada dalam dua , sepuluh , seratus , seribu , atau mungkin milyaran tempat berbeda dalam waktu yang bersamaan, bukan bergiliran. Anda dan versi lain diri anda benar-benar ada. Bagaimana itu terjadi ?

“Ide multiverse tidak diciptakan oleh keajaiban dari sinkronisitas. Ini merupakan konsekuensi dari kondisi tanpa batas-serta teori-teori lain dari kosmologi modern. Dengan cara yang sama seperti kondisi kebetulan yang terjadi pada sistem tata surya kita, ternyata ada miliaran sistem yang sama yang eksis, yang kesesuaiannya dalam hukum alam dapat dijelaskan dengan adanya eksistensi banyak semesta. “

Dalam fisika, interpretasi banyak semesta dari mekanika kuantum, dirancang oleh Hugh Everett III pada tahun 1957 dan disempurnakan oleh Bryce Seligman DeWitt pada 1960-an dan 1970-an, yang merupakan upaya untuk menyatukan pendapat yang bertentangan tentang peristiwa nondeterministic (yaitu, kejadian yang timbul secara acak, seperti peluruhan atom radioaktif) dengan persamaan kuantum deterministik. Meskipun keduanya akan bertentangan dalam satu realitas linear, keduanya akan mungkin disatukan jika ada lebih dari satu realitas seperti pohon dengan sejumlah besar cabang, satu untuk setiap hasil kuantum yang mungkin.
 
Beberapa ilmuwan yang meyakini teori semesta banyak/multiverses telah menyatakan bahwa mungkin ada jumlah tak terbatas alam semesta paralel yang berasal dari semua kejadian yang mungkin dalam realitas. Hawking, bagaimanapun, mengambil pandangan yang sedikit lebih konservatif. Dia mengatakan bahwa M-teori, yang disebut “teori segalanya” bisa memberikan penjelasan yang komprehensif tentang realitas, dia memperkirakan ada sebanyak 10 pangkat 500 semesta, “masing-masing dengan hukum-hukum fisikanya sendiri.”
 
Tetapi ada artikel terbaru dari wartawan ruang angkasa dan astronomi Rachel Courtland dalam majalah New Scientist yang memberi rincian, konsep multiverse ternyata menciptakan sejumlah pertanyaan potensial bagi mekanika kuantum, karena mensyaratkan adanya doppelgangers – yaitu, salinan identik dari masing-masing dan setiap dari kita. Sejumlah besar kembar identik ini mungkin menyebabkan malapetaka pada salah satu prinsip dari teori kuantum, yaitu bahwa benda-benda berada dalam “superposisi” dari semua keadaan yang mungkin dari mereka secara bersamaan. 

Sebuah tim yang dipimpin oleh fisikawan Anthony Aguirre di University of California, Santa Cruz, baru-baru ini telah mengusulkan solusi, yang ditulis di New Scientist. Para ilmuwan ini menyimpulkan adanya jumlah tak terbatas doppelgangers yang melakukan percobaan tertentu adalah setara dengan seorang pengamat yang melakukan percobaan sebanyak tak terhingga.

Alih-alih ketidakpastian yang diperlukan dalam teori kuantum berasal dari pengamat yang tidak mengetahui hasil percobaan di muka, mereka membayangkan adanya beberapa pengamat yang mendapatkan hasil yang berbeda. Ketidakpastian itu “berasal dari kenyataan bahwa Anda tidak tahu pengamat yang mana Anda,” kata Aguirre kepada majalah New Scientist.

Jadi, Meski bukti yang dijadikan sandaran para ilmuwan tersebut masih menunggu pembuktian lebih lanjut, namun setidaknya para peneliti tersebut telah satu langkah lebih maju membuktikan adanya alam semesta lain. Jika begitu, apa implikasi diri kita mengetahui hal tersebut? Setidaknya dengan adanya versi lain diri kita melakukan kecerobohan-kecerobohan yang sering kita lakukan, kita tidak menjadi rendah diri. Bahkan banyak versi lain diri kita yang lebih sukses dari kita. Kalau sudah begitu, kalau mereka bisa sukses kenapa kita tidak? Bukankah yang membedakan versi lain diri kita dengan kita sendiri hanyalah alam semestanya, sementara mereka sendiri adalah kita. Jadi jangan lupa selalu berpikiran positif.

Negative Matter (Materi Bermassa Negatif), adalah sebuah partikel yang masih belum ditemukan di universe ini. Hanya dihipotesakan ada secara matematis.

Seperti bilangan bulat, ada bilangan asli 1, 2, 3, 4, dst. Lalu ada bilangan negatif -1,-2, -3, -4 dst yang besarnya sama namun arahnya berbalik.

Begitu pula Negative matter. Bayangkan ada sebuah partikel yang massanya sama dengan partikel biasa, namun sifatnya negatif. Apa maksudnya dengan "sifatnya negatif"?

Misalkan kita interaksikan dengan gravitasi. Jika sebuah apel biasa dijatuhkan, dia akan jatuh ke bawah menuju bumi karena gaya gravitasi menyebabkan apel dan bumi "tarik menarik", jadi apel menuju ke arah bumi.

Lalu misalkan ada sebuah "apel negatif" (yang massanya negatif) dijatuhkan bebas ke bumi, nah, apel akan jatuh keatas dan ditolak oleh bumi karena gaya gravitasi.

jadi semua sifat materi akan terbalik. Jika di universe ada negatif matter, maka ia sudah terdorong oleh gravitasi setiap matter di dunia ini, dan ia akan berada di "ujung" alam semesta yang nan jauh, dimana tidak ada materi disana. Itulah sebabnya kita tidak bisa menemukan negatif matter ini.

Ternyata negative matter tidak bisa ditemukan, tapi "Bisa DIBUAT".

Ada percobaan yang namanya Casimir Effect yang "sepertinya" membuktikan keberadaan negative matter.


Begini, ada dua plat logam tak bermuatan diletakkan berdempetan dengan jarak pisah beberapa milimeter saja di ruang vakum. Kalo dibiarkan begitu saja, maka tidak akan terjadi apa-apa. (Karena di ruang vakum tidak ada gesekan).

Tapi sesuatu terjadi. kedua plat bisa didorong atau ditolak yang disebabkan oleh negative energy. Penjelasan mengapa ini bisa terjadi, cukup rumit dan panjang. Nanti lain kali saja saya jelaskan Casimir Effect dengan jelas ya (ada hubungan dengan mekanika kuantum dan anti matter).

Intinya, ilmuwan bisa menghasilkan negative matter dalam jumlah sangat sedikit melalui percobaan ini.

negative matter gunanya adalah untuk menstabilkan wormhole agar bisa digunakan sebagai mesin waktu

Dan bila ada pertanyaan, jika dimasukkan ke blackhole, maka massa blackhole akan berkurang. Kenapa? Kita anggap saja massa blackhole 10, lalu dimasukkan 1 negative matter, jadi massa nya menjadi 10 + (-1) = 9.

sumber

Para ilmuwan telah lama berspekulasi bahwa lubang hitam supermasif, yang memiliki medan gravitasi yang besar dan diduga berada di pusat galaksi besar, banyak mengganggu awan terdekat dari debu dan gas, sehingga menghambat pembentukan bintang baru. Tapi gambar baru dari galaksi Centaurus A (kiri) yang diambil dengan kamera onboard Teleskop luar angkasa Hubble menunjukkan bahwa lubang hitam dapat memainkan peran konstruktif juga, para peneliti melaporkan dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society. Sebuah jarak yang dekat dari filamen 3000-tahun cahaya-panjang gas terionisasi di galaksi (noda hijau di sebelah kanan, dan area kotak di sebelah kiri) mengungkapkan sekelompok bintang muda (cerah, biru-putih titik-titik di bagian bawah) pada akhir filamen terdekat pusat lubang hitam galaksi. Para peneliti menunjukkan bahwa bintang-bintang yang masih muda, diperkirakan kurang dari 10 juta tahun, terbentuk ketika sebuah jet bahan diusir dari lubang hitam membanting ke dalam awan gas, kompresi dan memanaskannya ke titik di mana bintang-bintang dinyalakan.

Bagaimana Anda menyelidiki lubang hitam supermasif? Lihatlah pada pulsar yang mengorbit itu. Bintang-bintang neutron yang berotasi dengan cepat berkedip pulsa radio biasa, dan dalam edisi mendatang Para astronom Astrophysical Journal mengatakan bahwa waktu pulsa tersebut dapat memberikan pemahaman baru tentang lubang hitam 4 juta surya massa di pusat Bima Sakti. Para ilmuwan berspekulasi bahwa fisika seperti yang kita tahu itu bisa memecah di hadapan yang memiliki kekuatan gravitasi yang kuat. Jika itu yang terjadi, setiap berkedip dari pulsar terdekat akan muncul untuk mempercepat atau memperlambat bila dilihat dari Bumi, dengan waktu kedatangan mereka clocklike berjalan tergantung awal atau akhir dan kemungkinan di mana orbit mereka dalam kaitannya dengan lubang hitam. Dalam prosesnya, para astronom juga berharap untuk menentukan Sagitarius A * 's tingkat spin dan massa benar turun ke akurasi sekitar 1 bagian dalam sejuta. Pertama, meskipun, mereka harus menemukan pulsar cukup dekat untuk keburukan gravitasi akan berguna. Dan itu tidak akan terjadi sampai Array Kilometer Persegi datang dekade berikutnya online awal.

 Naah..berikut ini beberapa kumpulan jurnal fisika yang dapat di download secara gratis. Hanya 50 jurnal yang ada dan semuanya tentang Astrofisika dan lebih banyak tentang black hole, nanti kita jadikan e-Journal Fisika Terlengkap. OK



1. Detectable seismic consequences of the interaction of a primordial black hole with Earth.
Authors :  Yang Luo , Shravan Hanasoge , Jeroen Tromp and Frans Pretorius
Download Here

2. Investigate the interaction between dark matter and dark energy
Authors : Jianbo Lu, Yabo Wu, Yongyi Jin, and Yan Wang
Download Here

3. Cosmological constraints on the generalized holographic dark energy
Authors : Jianbo Lu, Yuting Wang, Yabo Wu, and Tianqiang Wang
Download Here

4. A Unified Description of Screened Modified Gravity
Authors : Philippe Brax, Anne-Christine Davis, Baojiu Li, Hans A. Winther
Download Here

5. The growth rate of cosmic structure from peculiar velocities at low and high redshifts
Authors :  Michael J. Hudson, Stephen J. Turnbull
Download Here

6. Adiabatic Heating of Contracting Turbulent Fluids
Authors :  Brant Robertson (University of Arizona), Peter Goldreich (Caltech)
Download

7. The First Planets: the Critical Metallicity for Planet Formation
Authors : Jarrett L. Johnson (LANL, MPE), Hui Li (LANL)
Download

8. Physical characterization and origin of binary near-Earth asteroid (175706) 1996 FG3
Authors :  Kevin J. Walsh, Marco Delbo, Michael Mueller, Richard P. Binzel, Francesca E. DeMeo
Download

9. The ACS Nearby Galaxy Survey Treasury. X. Quantifying the Star Cluster Formation Efficiency of Nearby Dwarf Galaxies
Authors : David O. Cook, Anil C. Seth, Daniel A. Dale, L. Clifton Johnson, Daniel R. Weisz, Morgan Fouesneau, Knut A. G. Olsen, Charles W. Engelbracht, Julianne J. Dalcanton
 Download 

10. Dynamical instabilities in disc-planet interaction.
Author: Min-Kai Lin
Download

11. The Spectroscopic Diversity of Type Ia Supernova.
Authors : S. Blondin, T. Matheson, R. P. Kirshner, K. S. Mandel, P. Berlind, M. Calkins, P. Challis, P. M. Garnavich, S. W. Jha, M. Modjaz, A. G. Riess, B. P. Schmidt
Download

12. CMB Power Spectrum Likelihood with ILC
Authors : Jason Dick, Guillaume Castex, Jacques Delabrouille
Download

13. Constraining Type Ia supernova models: SN 2011fe as a test case
Authors :  F. K. Roepke, M. Kromer, I. R. Seitenzahl, R. Pakmor, S. A. Sim, S. Taubenberger, F. Ciaraldi-Schoolmann, W. Hillebrandt, G. Aldering, P. Antilogus, C. Baltay, S. Benitez-Herrera, S. Bongard, C. Buton, A. Canto, F. Cellier-Holzem, M. Childress, N. Chotard, Y. Copin, H. K. Fakhouri, M. Fink, D. Fouchez, E. Gangler, J. Guy, S. Hachinger, E. Y. Hsiao, C. Juncheng, M. Kerschhaggl, M. Kowalski, P. Nugent, K. Paech, R. Pain, E. Pecontal, R. Pereira, S. Perlmutter, D. Rabinowitz, M. Rigault, K. Runge, C. Saunders, G. Smadja, N. Suzuki, C. Tao, R. C. Thomas, A. Tilquin, C. Wu
download

14. Galaxy groups and haloes in the SDSS-DR7
Authors: J. C. Muñoz-Cuartas, Volker Mueller
download

15. Observation of An Evolving Magnetic Flux Rope Prior To and During A Solar Eruption
Authors :   J. Zhang, X. Cheng, M. D. Ding
download

16. Recent Advances in Cosmological Hydrogen Reionization
Author : Kristian Finlator
download

17. Inelastic Mg+H collision data for non-LTE applications in stellar atmospheres
Authors :  P. S. Barklem, A. K. Belyaev, A. Spielfiedel, M. Guitou, N. Feautrier
download

18. Measuring the Solar Radius from Space during the 2003 and 2006 Mercury Transits
Authors : Marcelo Emilio, Jeff R. Kuhn, Rock I. Bush, Isabelle F. Scholl
download

19. Time variable cosmological constant of holographic origin with interaction in Brans-Dicke theory
Authors : Jianbo Lu, Lina Ma, Molin Liu, Yabo Wu
download

20. Speckle Temporal Stability in eXtreme Adaptive Optics Coronagraphic Images
Authors :  P. Martinez, C. Loose, E. Aller Carpentier, M. Kasper
download

21. Recent photometry of symbiotic stars - XIII
Authors :  A. Skopal, S. Shugarov, M. Vanko, P. Dubovsky, S. P. Peneva, E. Semkov, M. Wolf
download

22. Stochastic Background of Gravitational Waves from Fermions
Authors :  Kari Enqvist, Daniel G. Figueroa, Tuukka Meriniemi
download

23. XHIP-II: Clusters and associations
Authors :  Charles Francis, Erik Anderson
download

24. On the accumulation of planetesimals near disc gaps created by protoplanets
Authors : Ben A. Ayliffe, Guillaume Laibe, Daniel J. Price, Matthew R. Bate
download

25. Magnetic Field and Activity of the Single Late-type Giant Beta Ceti
Authors : S. Tsvetkova, M. Auriere, R. Konstantinova-Antova, G. A. Wade, R. G. Bogdanovski, P. Petit
download

26. Zooming in on Supernova 1987A at sub-mm wavelengths
Authors : Masha Lakicevic (ESO, Keele University), Jacco Th. van Loon (Keele University), Thomas Stanke (ESO), Carlos De Breuck (ESO), Ferdinando Patat (ESO)
 download

27. The role of super-asymptotic giant branch ejecta in the abundance patterns of multiple populations in globular clusters
Authors :  Annibale D'Ercole, Francesca D'Antona, Roberta Carini, Enrico Vesperini, Paolo Ventura

download

28. Large Amplitude Longitudinal Oscillations in a Solar Filament
Authors : Manuel Luna, Judith Karpen
 download

29. Closing in on Asymmetric Dark Matter I: Model independent limits for interactions with quarks
Authors :  John March-Russell, James Unwin, Stephen M. West
download

30. The Performance of the Thin NaI(Tl) Detector Pico-Lon for Dark Matter Search
Authors : . Harada, K. Fushimi, S. Nakayama, R. Orito, S. Iida, S. Ito, H. Ejiri, T. Shima, R. Hazama, E. Matsumoto, H. Ito, K. Imagawa
download

31. Creating vortons and three-dimensional skyrmions from domain wall annihilation with stretched vortices in Bose-Einstein condensates
Authors :Muneto Nitta, Kenichi Kasamatsu, Makoto Tsubota, Hiromitsu Takeuchi

download

32. Generalized Galileon Model -- cosmological reconstruction and the Vainshtein mechanism --
Authors :Norihito Shirai, Kazuharu Bamba, Shota Kumekawa, Jiro Matsumoto, Shin'ichi Nojiri
download

33. Anisotropic optical response of dense quark matter under rotation -- compact stars as cosmic polarizers
Authors :Yuji Hirono, Muneto Nitta
download

34. Bosenova collapse of axion cloud around a rotating black hole
Authors :Hirotaka Yoshino, Hideo Kodama
download

34. From black holes to their progenitors: A full population study in measuring black hole binary parameters from ringdown signals
Author :Ioannis Kamaretsos
download

35. Cutoffs, Stretched Horizons and Black Hole Radiators
Author :Nemanja Kaloper
download

36. Photometric study of Galactic star clusters in the VVV survey
Authors :F. Mauro, C. Moni Bidin, D. Geisler (Departamento de Astronomia, Universidad de Concepcion, Concepcion, Chile)
download

37. The most extreme ultraluminous X-ray sources: evidence for intermediate-mass black holes?
Authors :Andrew D. Sutton (1), Timothy P. Roberts (1), Dominic J. Walton (2), Jeanette C. Gladstone (3), Amy E. Scott (4) ((1) University of Durham, (2) University of Cambridge, (3) University of Alberta, (4) University of Leicester)
download

38. Investigating stellar-mass black hole kicks
Authors :  Serena Repetto, Melvyn B. Davies, Steinn Sigurdsson
download

39. Effects of post-Newtonian Spin Alignment on the Distribution of Black-Hole Recoils
Authors :Emanuele Berti, Michael Kesden, Ulrich Sperhake
download

40. Modelling the black hole silhouette in Sgr A* with ion tori
Authors :Odele Straub, Frederic H. Vincent, Marek A. Abramowicz, Eric Gourgoulhon, Thibaut Paumard
donwload

41. The Importance of Broad Emission-Line Widths in Single Epoch Black Hole Mass Estimates
Authors :R.J. Assef, S. Frank, C.J. Grier, C.S. Kochanek, K.D. Denney, B.M. Peterson
download

42. Rapidly Accreting Supergiant Protostars: Embryos of Supermassive Black Holes?
Authors:Takashi Hosokawa, Kazuyuki Omukai, Harold W. Yorke
download

43. 12 years of X-ray variability in M31 globular clusters, including 8 black hole candidates, as seen by Chandra
Authors : R. Barnard, M. Garcia, S. S. Murray
download

44. The Arduous Journey to Black-Hole Formation in Potential Gamma-Ray Burst Progenitors
Authors:Luc Dessart, Evan O'Connor, Christian D. Ott
download

45. How fast black holes spin in quasars
Authors:Umberto Maio, Massimo Dotti, Margarita Petkova, Albino Perego, Marta Volonteri
download

46. Force-feeding Black Holes
Author :Mitchell C. Begelman
download

47. Formation and Hardening of Supermassive Black Hole Binaries in Minor Mergers of Disk Galaxies
Authors:Fazeel Mahmood Khan, Ingo Berentzen, Peter Berczik, Andreas Just, Lucio Mayer, Keigo Nitadori, Simone Callegari
download

48. Dynamical Measurements of Black Hole Masses in Four Brightest Cluster Galaxies at 100 Mpc
Authors :Nicholas J. McConnell (UC Berkeley), Chung-Pei Ma (UC Berkeley), Jeremy D. Murphy (UT Austin), Karl Gebhardt (UT Austin), Tod R. Lauer (NOAO), James R. Graham (UC Berkeley), Shelley A. Wright (Dunlap Institute for Astronomy and Astrophysics), Douglas O. Richstone (UM Ann Arbor)
download

49. Extreme star formation in the host galaxies of the fastest growing super-massive black holes at z=4.8
Authors :Rivay Mor, Hagai Netzer, Benny Trakhtenbrot, Ohad Shemmer, Paulina Lira
download

50. Co-evolution of Galaxies and Central Black Holes: Observational Evidence on the Trigger of AGN Feedback
Author :Yoshiki Matsuoka (Nagoya University)
download





Sebuah lubang hitam menabrak bumi terdengar seperti skenario kiamat akhir. Tetapi mungkin tidak akan menyakiti orang banyak, kata peneliti yang menciptakan simulasi komputer untuk melihat apa yang akan terjadi jika lubang hitam kecil primordial, lahir tepat setelah Big Bang, melanda planet kita. Jika mereka ada, lubang hitam tersebut merupakan sebagian dari materi gelap galaksi; mereka jauh lebih kecil dari lubang hitam yang kita ketahui tentang, memiliki massa asteroid tetapi diameter inti atom. Sebagai ilmuwan akan melaporkan dalam The Astrophysical Journal, the hypothetical black hole would zip through Earth in about a minute, barely shaking the world's surface dengan cara gempa bumi yang sangat lemah. Lebih besar lubang hitam primordial akan mengguncang tanah lebih tetapi banyak dianggap jarang. Tabrakan dengan lubang hitam terkecil dan paling umum harus terjadi tidak lebih dari sekali setiap beberapa juta tahun. Itu kabar baik untuk semua orang, kecuali mereka yang ingin melihat apakah benda-benda eksotis benar-benar ada.

source

Pada awal 1990-an, satu hal tertentu tentang ekspansi alam semesta. kemungkinan mempunyai kepadatan energi yang cukup untuk menghentikan ekspansi dan kembali menciut, mungkin memiliki kepadatan energi yang begitu sedikit sehingga tidak akan pernah berhenti berkembang, tetapi gravitasi memperlambat ekspansi dengan berjalannya waktu. Memang, perlambatan tersebut belum diamati, tapi, secara teoritis, melambatkan  alam semesta. Alam semesta ini penuh dengan materi dan gaya tarik gravitasi menarik semua materi bersama-sama. Kemudian pada tahun 1998 dan Hubble Space Telescope (HST) mengamati supernova yang sangat jauh yang menunjukkan bahwa dahulu, alam semesta sebenarnya mengembang lebih lambat dari saat ini. Jadi perluasan alam semesta belum melambat karena gravitasi, semua orang berpikir, telah ada percepatan. Hingga sekarang tidak ada yang tahu bagaimana menjelaskannya. Tapi sesuatu yang menyebabkan itu.

Akhirnya teori datang dengan tiga macam penjelasan. Mungkin itu akibat dari versi lama teori gravitasi Einstein, yang berisi apa yang disebut "konstanta kosmologis." Mungkin ada beberapa yang aneh energi cairan bahwa ruang diisi. Mungkin ada sesuatu yang salah dengan teori gravitasi Einstein dan teori baru bisa mencakup beberapa jenis bidang yang menciptakan ini percepatan kosmik. Teori masih belum memberikan penjelasan yang benar, tapi mereka telah memberikan solusi nama yang disebut energi gelap.


1. Apa itu Dark Energy (Energi gelap)?


Kita tahu berapa banyak energi gelap ada karena hal itu mempengaruhi ekspansi alam semesta. Hal itu merupakan misteri. Tapi itu adalah sebuah misteri penting. Ternyata sekitar 70% dari alam semesta adalah energi gelap. Materi gelap (Dark Matter) membuat sampai sekitar 25%. Sisanya - semua yang di bumi, segala sesuatu yang pernah diamati dengan semua aat-alat kita, semua materi normal - menambahkan sampai kurang dari 5% dari alam semesta. Kalau dipikir-pikir, mungkin itu tidak boleh disebut "normal" materi sama sekali, karena itu adalah suatu bagian kecil dari alam semesta.
Dark Energy (energi gelap) adalah properti ruang. Albert Einstein adalah orang pertama yang menyadari bahwa ruang kosong bukan tidak ada. Ruang memiliki sifat luar biasa, banyak yang baru mulai dipahami. Properti pertama yang Einstein temukan adalah bahwa adalah mungkin untuk lebih banyak ruang untuk menjadi ada. Kemudian satu versi teori gravitasi Einstein, versi yang berisi konstanta kosmologi, membuat prediksi yang kedua: "ruang kosong" dapat memiliki energi sendiri. Karena energi ini adalah properti dari ruang itu sendiri, tidak akan tipis sebagai perluasan ruang. Karena banyak ruang yang datang ke dalam kehidupan dalam keberadaan, lebih dari energi-ruang-akan muncul. Akibatnya, bentuk energi akan menyebabkan alam semesta berkembang lebih cepat dan lebih cepat. Sayangnya, tidak ada yang mengerti mengapa konstanta kosmologis harus ada, apalagi mengapa harus tepat nilai yang benar untuk menyebabkan percepatan diamati Semesta.



Penjelasan lain untuk bagaimana ruang memperoleh energi berasal dari teori kuantum setiap materi. Dalam teori ini, "ruang kosong" sebenarnya penuh sementara ("virtual") partikel yang terus-menerus membentuk dan kemudian menghilang. Tapi ketika fisikawan mencoba untuk menghitung berapa banyak energi ini akan memberikan ruang kosong, jawabannya "keluar" adalah salah. Jumlah tersebut keluar 10120 kali terlalu besar. Itu 1 dengan 120 nol setelah itu. Sulit untuk mendapatkan jawabannya. Jadi misteri berlanjut.

Penjelasan lain untuk energi gelap adalah hal itu merupakan jenis baru dari cairan energi dinamis atau medan, sesuatu yang mengisi semua ruang tetapi sesuatu yang berpengaruh pada perluasan alam semesta adalah kebalikan dari  materi dan energi normal. Beberapa teori telah menamai ini "inti", setelah elemen kelima dari filsuf Yunani. Tapi, jika ini adalah jawabannya, kita masih belum tahu bagaimana rasanya, apa yang berinteraksi dengannya, atau apa alasannya. Jadi misteri berlanjut.

Kemungkinan terakhir adalah bahwa teori Einstein tentang gravitasi adalah tidak benar. Yang tidak hanya akan mempengaruhi ekspansi alam semesta, tetapi juga akan mempengaruhi cara bahwa materi normal di galaksi dan cluster galaksi berperilaku. Fakta ini akan memberikan cara untuk memutuskan apakah solusi untuk masalah energi gelap adalah sebuah teori gravitasi baru atau tidak: kita bisa mengamati bagaimana galaksi berkumpul dalam cluster. Tapi jika tidak, ternyata bahwa teori gravitasi baru yang dibutuhkan, seperti apa teori itu? Bagaimana bisa benar menggambarkan gerak tubuh di tata surya, seperti teori Einstein dikenal untuk dilakukan, dan masih memberi kita prediksi berbeda untuk Semesta yang kita butuhkan?. Jadi misteri berlanjut.

Hal yang diperlukan untuk memutuskan antara kemungkinan energi gelap - properti ruang, cairan dinamika baru, atau sebuah teori gravitasi baru - adalah lebih banyak data, data yang lebih baik.













2. Apa itu Dark Matter (Materi Gelap)?


Dengan memposisikan model teori komposisi alam semesta ke set gabungan dari pengamatan kosmologis, para ilmuwan telah datang dengan komposisi yang kita dijelaskan di atas, energi gelap ~ 70%, ~ materi gelap 25%, ~ materi normal 5%. Apakah materi gelap?
Pertama, adalah gelap, artinya tidak dalam bentuk bintang dan planet yang kita lihat. Pengamatan menunjukkan bahwa ada materi yang terlihat terlalu sedikit di alam semesta untuk membentuk 25% dibutuhkan oleh pengamatan. Kedua, tidak dalam bentuk awan gelap materi normal, materi terdiri dari partikel yang disebut baryon. Kita tahu ini karena kita akan mampu mendeteksi awan baryonik dengan penyerapan mereka tentang radiasi melewati mereka. Ketiga, materi gelap tidak antimateri, karena kita tidak melihat sinar gamma yang unik yang diproduksi ketika antimateri annihilates dengan materi. Akhirnya, kita dapat menyingkirkan besar galaksi berukuran lubang hitam berdasarkan berapa banyak lensa gravitasi yang kita lihat. Tinggi konsentrasi cahaya peduli tikungan lewat di dekat mereka dari objek lebih jauh, tetapi kita tidak cukup melihat lensing peristiwa yang menunjukkan bahwa benda tersebut untuk membentuk kontribusi 25% yang diperlukan gelap.
Namun, pada saat ini, masih ada kemungkinan beberapa materi gelap yang layak. Zat baryon masih bisa membentuk materi gelap jika semua terikat dalam katai coklat atau kecil, potongan padat elemen berat. Kemungkinan-kemungkinan ini dikenal sebagai objek besar halo kompak, atau "MACHO". Namun pandangan yang paling umum adalah bahwa materi gelap tidak baryonik sama sekali, tetapi itu terdiri dari yang lain, partikel yang lebih eksotis seperti axions atau WIMPs (berinteraksi lemah partikel masif).



sumber : science nasa